Buaya Perompak






The Pirate Crocodile >> English Version

Cerita rakyat dari Lampung

JAMAN dahulu, tidak banyak orang berani berlayar di sungai Tulang Bawang. Seekor buaya besar tinggal di sana.

Orang percaya buaya akan makan siapa saja yang berlayar di sungai.

Tidak jauh dari sungai, ada sebuah desa. Aminah dan orangtuanya tinggal di sana. Dia adalah seorang gadis cantik. Suatu hari orang tuanya memintanya untuk pergi ke desa lain yand ada di seberang sungai. Aminah adalah yang anak baik. Dia selalu dipatuhi orang tuanya.





"Harap berhati-hati, sayang. Jika Anda melihat buaya di dekat Anda, dayung sampan Anda secepat Anda bisa," kata sang ibu.

"Aku akan berhati-hati, Ibu. Aku akan datang kembali untuk nanti. Aku berjanji," kata Aminah.

Aminah kemudian mengambil sampan nya. Dia mendayung perlahan-lahan. Dia tidak ingin membuat kebisingan. Dia tidak ingin buaya mendengarnya.

Tapi dia salah! Buaya besar menatapnya. Buaya berenang diam-diam. Lalu ... itu menyerang sampan tersebut hingga terbalik. Aminah sangat takut.

"Tolong bantu saya!" Teriak Aminah.

Aminah tenggelam. Dia tak sadarkan diri. Ketika ia terbangun, dia berada di dalam sebuah gua besar. Dia berdiri dan melihat sekeliling. Dia melihat sesuatu yang bersinar dalam gelap. Ketika dia mendekati itu, dia menemukan banyak perhiasan. Dia sangat terkejut. Tiba-tiba dia mendengar suara.

"Anda dapat mengambil perhiasan. Tapi Anda harus tinggal dengan saya."

Suara itu berasal dari seekor buaya. Buaya yang menyerang dirinya di sungai. Aminah mencoba untuk kabur, tapi dia terpojok. Buaya itu tepat di depannya.

"Jangan takut. Aku bukan buaya nyata. Saya adalah seorang manusia. Saya adalah seorang bajak laut dan selalu mencuri perhiasan rakyat. Seorang penyihir mengutuk saya menjadi buaya. Dan sekarang aku menyimpan semua perhiasan di dalam gua."

"Bagaimana Anda pergi ke sungai?" Tanya Aminah.

"Ada sebuah terowongan yang menghubungkan gua ke tepi sungai," jelas buaya.

Buaya tidak menyadari bahwa ia sudah membongkar rahasianya.

Aminah kemudian berpura-pura setuju tinggal di dalam gua. Ketika buaya sedang tidur, dia mengambil perhiasan dan pergi ke terowongan.

Akhirnya ia tiba di tepi sungai. Dia bertemu dengan beberapa orang penduduk desa dan mereka membantunya. orang tua Aminah sangat senang, putri mereka kembali ke rumah. Mereka menjual semua perhiasan dan memberi uang kepada warga desa lainnya. Semua orang bahagia, mereka tidak miskin lagi. ***




Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection