Kancil dan Kura-kura









The Mouse Deer and the Turtle | English Version

Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat

Seekor kancil dan kura-kura adalah teman baik. Suatu hari, mereka pergi ke sungai. Mereka ingin pergi memancing. Salah satu jalan menuju sungai, mereka bertemu dengan seekor rusa.

"Hei teman, kemana kamu pergi?"

"Kita akan pergi memancing," kata kancil.

"Bolehkah aku bergabung denganmu?"

"Tentu saja, tak masalah."

Ketiganya terus berjalan. Mereka kemudian bertemu babi. Si babi juga ingin bergabung dengan mereka. Kancil, kura-kura, dan rusa sepakat. Lalu mereka berempat terus berjalan.





Saat mereka berjalan, mereka bertemu dengan seekor kerbau. Kerbau juga ingin bergabung dengan mereka. Kemudian, seekor badak dan seekor gajah juga bergabung dengan mereka. Mereka senang, mereka bisa pergi bersama. Sementara mereka melanjutkan perjalanan mereka ke sungai, seekor beruang menahan mereka. Dia penasaran mengapa mereka berjalan bersama.

"Hei teman-teman, kemana kamu pergi?"

"Kami akan memancing," kata kancil.

"Hmm ... ini menarik, bolehkah saya bergabung dengan kalian? Saya lapar sekarang."

"Tentu, tidak masalah, semakin meriah," kata kancil.

Mereka dipimpin oleh kancil. Mereka berjalan dengan gembira.

Akhirnya mereka sampai di sungai. Mereka semua melompat ke sungai dan menangkap ikan. Setelah mereka menangkap ikan, mereka melemparkan ikan itu ke sisi sungai. Kerbau masih berdiri di sisi sungai. Kancil memintanya untuk menjaga ikan yang mereka tangkap.

Kerbau melakukan pekerjaannya dengan hati-hati. Ia mengumpulkan semua ikan yang dilemparkan teman-temannya ke sisi sungai. Tiba-tiba seekor harimau datang.

Harimau itu lapar. Dan saat dia melihat banyak ikan di depannya, mulutnya berliur. Harimau itu mencoba mencuri ikan. Kerbau itu marah. Dia menyerang harimau itu. Mereka bertengkar.

Sayangnya, kerbau kalah dalam pertarungan. Dia pingsan. Harimau itu, lalu makan semua ikan. Kancil akhirnya tahu apa yang terjadi.

Dia meminta teman-temannya untuk terus menangkap ikan dan melemparkannya ke tepi sungai. Dia tahu kerbau tidak bisa menjaga ikannya lagi. Dia kemudian meminta rusa untuk menjaga ikannya.

Sayangnya, harimau itu datang. Rusa dan harimau bertempur. Rusa juga tidak bisa memenangkan pertarungan. Harimau itu memakan ikan lagi yang dilempar kancil dan teman-temannya ke sisi sungai.

Kancil melihat rusa itu pingsan. Jadi dia selanjutnya bertanya pada babi. Sekali lagi, babi tidak bisa memenangkan perang melawan harimau.

Kemudian kancil meminta gajah untuk menjaga ikannya. Hal yang sama terjadi. Gajah itu juga kalah dalam pertarungan. Selanjutnya, badak dan beruang harus menjaga ikannya. Sayangnya mereka juga kalah dalam pertarungan.

Hanya ada kancil dan kura-kura. Kancil tidak mau meminta sahabatnya untuk berperang melawan harimau. Jadi dia menjaga ikan itu sendiri.

Kemudian kancil mengumpulkan beberapa rotan. Dia membuat cincin besar dari rotan. Dia mengenakan cincin besar di kakinya.

Lalu dia melihat ke arah langit. Kemudian harimau itu datang. Dia ingin mencuri ikan lagi. Namun, ia penasaran mengapa kancil menatap ke langit.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Jika Anda memakai cincin besar, Anda bisa melihat apa yang terjadi di langit," kata kancil.

Harimau itu penasaran, jadi dia memakai cincinnya.

"Hei, saya masih belum bisa melihat apapun," kata si harimau.

"Itu karena Anda tidak memakai cukup cincin, tubuh Anda besar, jadi Anda harus memakai banyak cincin. Di sini, saya bisa membantu Anda," kata kancil.

Kancil meletakkan semua cincin itu ke kaki harimau. Semua kaki penuh dengan cincin. Harimau itu sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya.

Dia hanya terbaring putus asa. Kancil senang, harimau itu tidak bisa mengganggu mereka lagi. ***








Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection