Kisah Sandubaya dan Lala Seruni

The Story of Sandubaya and Lala Seruni | English Version

 Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat

SANDUBAYA dan Lala Seruni baru saja menikah. Mereka sangat bahagia. Mereka saling mencintai dan berjanji bahwa mereka akan selalu bersama. Orang-orang mengatakan bahwa Sandubaya dan Lala Seruni adalah pasangan hebat, Sandubaya adalah pria tampan dan Lala Seruni adalah wanita yang cantik.

Sandubaya dan Lala Seruni berada di sebuah kuil. Mereka akan berdoa kepada tuhan. Tiba-tiba, raja dan tentaranya tiba di kuil. Sang raja sangat kagum dengan keindahan Lala Seruni. Dia bertanya kepada tentaranya.

"Siapa gadis cantik itu?"

"Namanya Lala Seruni dan pria di sampingnya adalah Sandu.baya. Mereka baru saja menikah."

Raja benar-benar kagum dengan LaIa Seruni. Dia belum pernah melihat gadis cantik seperti itu sebelumnya. Dia pulang ke istana dan terus memikirkannya. Dia bertanya kepada Komandannya bagaimana dia bisa menikahi Lala Seruni. Komandan mengatakan kepadanya sebuah rencana yang buruk.

"Kami meminta Sandubaya untuk pergi berburu di hutan, Yang Mulia, kemudian kita membunuhnya. Kami memberitahu Lala Seruni bahwa suaminya dibunuh oleh seekor binatang liar."

"Itu ide bagus!" Kata sang Raja. "Ayo pergi berburu sekarang!"

Sebelum mereka pergi ke hutan 'mereka pergi ke rumah Sandubaya. Mereka terkejut melihat Raja datang ke rumah mereka.

"Saya ingin meminta Sandubaya pergi berburu bersama kita," kata sang Raja.

Sandu.baya tidak berdaya. Dia tidak bisa menolak permintaan Raja. Lala Seruni berusaha menghindari suaminya pergi ke hutan. Dia memiliki firasat buruk.

"Tolong jangan pergi," tanya Lala Seruni,

"Jangan khawatir aku akan sangat berhati-hati, aku akan pergi dengan kudaku, jika kudaku pulang ke rumah sendirian tanpa aku, itu berarti aku dalam masalah," kata Sandubaya.

Kemudian Sandubaya bergabung dengan Raja dan tentaranya. Ketika mereka tiba, tentara menyerang Sandubaya. Sandubaya terjatuh dari kudanya. Para prajurit menyerang Sandubaya dengan kejam. Dia tidak bisa melawan mereka. Dia perlahan meninggal.

Kuda itu melihat tuannya meninggal. Dia berlari cepat. Tak lama, kudanya tiba di rumah Sandubaya. Lala Seruni sangat sedih melihat kuda itu pulang tanpa suami tercintanya.

Kemudian raja dan tentara tiba di rumah Sandubaya. Mereka membawa mayat Sandubaya. Teriak Lala Seruni. Dia hancur. Jantungnya hancur berkeping-keping untuk melihat tubuh suaminya.

Raja membujuk LaIa Seruni untuk tinggal di istana. Dia mengatakan bahwa tidak baik baginya untuk tinggal sendiri. Dia juga mengatakan akan melindunginya. Lala Seruni tidak punya pilihan lain. Dia pikir tidak ada gunanya mengatakan tidak pada raja. Setelah Lala Seruni tinggal di istana, raja memintanya untuk menikahinya.

Dia tahu ada yang tidak beres. Dia juga ingat pesan terakhir suaminya. Dia menunggunya di pantai. Lala Seruni punya ide.

"Saya akan menikah dengan Anda, tapi tolong biarkan saya pergi ke pantai dulu."

Raja mengira itu bukan masalah. Ia kemudian menemaninya pergi ke pantai.

Ketika mereka tiba, Lala Seruni melihat teratai besar di laut. Dia berenang dan mendekat ke bunga itu. Bunga itu begitu besar. Lala Seruni kemudian berhasil. Dia sedang duduk di bunga itu.

Raja terkejut. Ia melihat Lala Seruni menggunakan bunga itu sebagai perahu untuk kabur. Dia mencoba berenang untuk menangkapnya. Tiba-tiba beberapa ekor ikan datang dan menggigit sang Raja. Dia begitu tidak berdaya. Sang Raja kehilangan banyak darah. Dia meninggal di laut.

Bagaimana dengan LaIa Seruni? Orang bilang dia berlayar untuk menemui suaminya. Mereka hidup bahagia di dunia lain. ***

Kuda Bima

Pantai Desa Panda, Bima

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection